Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

Selamat kepada 
RACHMAT NURCAHYANTO 
sebagai Ketua Umum OSIS 2012/2013 

Semoga dapat menjalankan tugas dan mengemban amanah dengan baik. Aamiin.

Minggu, 02 Desember 2012

10 Besar Kandidat Ketua MPK


     Seleksi calon MPK periode 2012/13 akhirnya usai. Seleksi yang berlangsung sangat ketat, menegangkan dan melelahkan tersebut dilaksanakan dalam dua tahap. Seleksi tahap pertama berupa wawancara dan quiz, berlangsung pada tanggal 21 September Pagi Setiap peserta dibagi kedalam tiga ruangan untuk kemudian diminta  peserta akan melakukan wawancara. Selanjutnya pada tanggal  21 september siang diadakan Tes Bintal. Peserta yang lolos seleksi tahap pertama dibagi kedalam beberapa kelompok dan diminta untuk mengunjungi 6 pos; Pos Keagamaan, Pos Nasionalisme, Pos Kepemimpinan, Pos Kreatifitas dan Pos Inisiatif, aman .
     Sesuai harapan, Akhirnya 26 dari sekitar 40 peserta seleksi telah terpilih dan berhasil menduduki kursi kepengurusan MPK untuk periode selanjutnya. Tidak selesai sampai disana, setelah melalui perdebatan yang cukup alot diantara para pengurus MPK periode 2011/12, terjaringlah 5 besar nama kandidat yang diproyeksikan sebagai ketua MPK periode selanjutnya. 
     Berikut adalah 10 besar nama kandidat Ketua MPK periode 2013/14 :     
    1. Andaris Bayu
    2. Abdul Ghani
    3. Satia Nisa Firdhauzi
    4. Puspitasari  (X)
    5. Aldi           (X)
     Pada tanggal 23 September , Kelima nama tersebut akan  mengikuti Sidang Pleno atau Sidang Penentuan Ketua MPK. Dari hasil sidang pleno tersebut kemudian akan muncul satu nama kandidat terpilih sebagai Ketua MPK periode 2013/14.

     "Semoga diantara kelima nama yang kita sudah pilih itu akan ada satu nama yang benar-benar  menjadi seorang ketua MPK periode 2013/14" tutur Alfi, Ketua MPK masa jabatan 2012/13 mengenai harapannya terhadap kelima kandidat ketua MPK periode 2013/14.  

Sabtu, 10 November 2012

...........Telah gugur pahlawanku .........
..................Tunai sudah janji bakti...................
......................Gugur satu tumbuh seribu....................... 
................................Tanah air jaya sakti..................................

SELAMAT HARI PAHLAWAN
10 NOVEMBER





Jumat, 02 November 2012

Perkenalan MPK 2011/12

     Pada tanggal 25 Oktober beberapa waktu lalu, MPK SMA Negeri 6 Bogor periode 2011/12 bersama OSIS mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan sekaligus 'mempromosikan' diri di hadapan siswa kelas 10 di Graha Candradimuka.
     Kesempatan itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menarik minat siswa kelas 10 agar bergabung menjadi bagian MPK yang sebentar lagi akan memasuki periode baru. Bukan hanya sekadar 'mempromosikan' diri, kesempatan tersebut juga dimanfaatkan sebagai media untuk menjelaskan mengenai MPK dan serentetan informasi lainnya.
     Berikut beberapa foto saat perkenalan berlangsung....

Mpk @HeyAida


Mpk @HeyAida


Mpk @HeyAida

         Semoga dengan perkenalan tersebut, semakin banyak yang berminat untuk bergabung dengan MPK pada periode berikutnya. Sampai jumpa di MPK adik-adik!!!!! :D

Menyelisik 'miniatur' MPR


Lambang MPK SMA Negeri 6 Bogor


        Selama ini tidak dapat dipungkiri bahwa memang gaung nama MPK tidak bergema sebagaimana OSIS. Tidak banyak yang tahu tentang organisasi yang seringkali diibaratkan sebagai miniatur Majelis Permusyawaratan Rakyat yang ada di Indonesia ini. Hal tersebut berdasarkan kenyataan dimana siswa/i di sekolah lebih cenderung untuk menjadi bagian dari OSIS. Lebih ironis, bahkan ketika ditanyai mengenai MPK, tidak sampai seperempatnya tahu. 
        Dari tadi bahas MPK gini gitu bla bla bla...., Jadi sebenarnya MPK tuh apa sih? Maksud lambang diatas itu apa? MPK tugasnya apa aja sih? dan untuk pertanyaan yang masih banyaaaaaaaak lagi....... Disini! Cuma di postingan ini kalian semua bakal menemukan jawabannya! Cekidot!!!!

######

Apa itu MPK?

MPK merupakan kependekan dari Majelis Perwakilan Kelas. 

Apa tujuan MPK?

1. Mempersiapkan siswa kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, kepribadian dan budi luhur
2. Melibatkan siswa dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara serta pelaksanaan pembangunan nasional
3. Membina siswa berorganisasi untuk pembangunan kepemimpinan

Apa fungsi MPK?

1. Menampung dan menyaring aspirasi siswa-siswi SMA Negeri 6 Bogor
2. Memberikan program kerja kepada OSIS
3. Mengawasi kinerja OSIS
4. Membantu OSIS dalam pelaksanaan program kerja yang telah diberikan oleh MPK
5. Meminta pertanggungjawaban OSIS atas pelaksanaan program kerja
6. Menjadi pengadil dalam sidang yang diadakan OSIS
7. MPK memberi laporan kepada Kepala Sekolah setiap akhir masa jabatan

Apa arti dari lambang MPK?

1. Rantai Emas melambangkan persatuan yang kokoh diantara pengurus dan anggota MPK
2. Bintang Emas melambangkan Ketuhanan
3. Kujang melambangkan Jawa Barat
4. Gunung Salak melambangkan Kota Bogor
5. Padi dan Kapas melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran pengurus dan anggota MPK
6. Buku melambangkan Majelis

MPK punya 3 Komisi, Apa saja tugasnya? 

MPK SMA Negeri 6 Bogor mempunyai 3 Komisi yaitu;
  1. Komisi A :    Mengawasi kinerja Osis Sekbid 1-5
  2. Komisi B :    Mengawasi kinerja Osis Sekbid 6-10
  3. Komisi C :    Menampung aspirasi warga sekolah melalui "Kotak Saran" dan Berbagi Informasi melalui blog MPK.
Apa saja perangkat MPK?
  • Pelindung & Pembina
  • Ketua
  • Wakil Ketua
  • Sekretaris (1&2)
  • Bendahara (1&2)
  • Humas
  • Koor. Komisi A
  • Anggota Komisi A
  • Koor. Komisi B
  • Anggota Komisi B
  • Koor. Komisi C
  • Anggota Komisi C
Apa saja kegiatan MPK?

MPK memiliki beberapa kegiatan. Diantaranya adalah rapat rutin yang diadakan satu kali dalam seminggu, Kotak saran yang dilaksanakan satu kali dalam dua bulan, laporan komisi A&B dari hasil pengawasan kinerja osis dan juga yang gerak-geriknya tidak terlihat adalah blog ini. Pada blog ini, MPK terkhusus MPK SMA Negeri 6 Bogor mencoba menginformasikan segala keadaan, kegiatan, atau informasi menarik lainnya kepada seluruh pembaca baik yang terjadi di sekolah, di MPK, di Indonesia bahkan di dunia.

Gimana kalau saya/aku/gue mau jadi bagian dari MPK?

Setelah masa jabatan habis, MPK periode tertentu akan melaksanakan seleksi bagi siswa/i yang berminat menjadi bagian dari MPK. Biasanya, Seleksi dilakukan dalam dua tahap; Tes bintal dan Tes Wawancara.

######

        Selesaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii........ :DDDDD

        Baiklah..... Melalui postingan ini, diharapkan dapat menjawab rasa penasaran kalian yang ingin mengetahui MPK lebih jauh lagi. Semoga kedepannya MPK dapat menjadi organisasi yang lebih dikenal dan dipandang :D Gimana? Tertarik menjadi bagian dari MPK??;;)) 

#LDKS2012

Sebelumnya, maaf bangeeeeettt untuk postingan ini yang telatnya kebangetan wuehehehe harap maklum ;;))


LDKS tahun 2012 SMA Negeri 6 Bogor dilaksanakan pada tanggal 18-20 Oktober di Sekolah dan di Villa Bengka, Tenjolaya. LDKS tahun ini bertema PETANI SAWAH. Duh, apa tuh? Itu adalah singkatan dari Pembentukan Pribadi Tangguh dan Berani Serta Berwawasan dan Amanah. Jadi, diharapkan LDKS tahun ini akan dapat membentuk generasi muda yang berkepribadian tangguh, berani, amanah tapi juga berwawasan luas. 

LDKS diisi dengan materi-materi yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru, Jurit Malam, Apresiasi Seni dan beberapa kegiatan lainnya. Mau tahu gimana serunya? Yuk langsung aja liat foto-foto ini :DD








Selasa, 23 Oktober 2012

"There is no Bad Soldiers, Only Bad Commanders"


Judul diatas merupakan moto militer Pak Harto yang dijabarkan pada buku ‘Pak Harto, The Untold Stories’

   Pada hakikatnya, semua manusia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Namun tidak semuanya memiliki kapabilitas untuk itu. Sebagai contohnya, Meskipun Indonesia sudah mengalami pergantian Presiden selama 7 kali, lalu apakah semua presiden pada setiap pergantian tersebut dapat dikatakan sukses memimpin Indonesia beserta segala permasalahan yang menyertainya? Apakah Pak Harto yam memimpin hampir 32 tahun lamanya dapat dikatakan sukses? Apakah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang telah 10 tahun menjabat sebagai presiden dalam dua periode juga dapat dikatakan sukses?

  Tentu tolak ukur kesuksesan seorang pemimpin bukan terletak pada berapa lama ia menjabat atau seberapa kuat ia mempertahankan jabatannya. Tolak ukur kesuksesan pemimpin dapat dilihat dari seberapa mampukah ia mengayomi seluruh anggota/rakyatnya dalam segala situasi dan kondisi, seberapa besar pengaruh sikap dan kepemimpinannya terhadap tingkat penghormatan dan keseganan rakyat terhadap dirinya serta berapa jauh ia mampu membimbing dan membawa anggota/rakyatnya kepada kondisi/kehidupan yang lebih baik.

  Menjadi seorang pemimpin tentu tidak mudah. Bukan sekadar tentang kekuasaan dan penghormatan. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban. Kewajiban yang harus dilakukan pun tak kalah besarnya. Bukan hanya menjadi, mencari dan memilih pun sama sulitnya. Kita tidak bisa asal menunjuk A atau B sebagai pemimpin tanpa pertimbangan dan pemikiran yang panjang. Demi menemukan sosok pemimpin yang tidak sekadar ditakdirkan sebagai pemimpin namun juga berkompeten untuk menjadi seorang pemimpin, maka dari itu, sangat diperlukan adanya pendidikan guna menumbuhkan atau mungkin mengasah jiwa kepemimpinan sejak dini. Mengapa perlu sedemikian rupa? Sebagai individu/organisasi/lembaga yang berorientasi pada masa depan, mempersiapkan apa-apa yang akan terjadi di masa yang akan datang adalah hal terpenting yang harus dilakukan.
Kita sebagai remaja merupakan calon penerus bangsa. Kelak, kelangsungan hidup negara ini akan sangat bergantung pada kita. Suka tidak suka, mau tidak mau. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri. Seperti pada kalimat diatas “Semua manusia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Namun tidak semuanya memiliki kapabilitas untuk itu”. Lalu, selagi masih muda dan ada cukup waktu, mengapa kita tidak mencari cara yang dapat mengetes apakah kita berkemampuan menjadi seorang pemimpin atau tidak? Seperti dengan ikut serta dalam majalah sekolah, menjadi pejabat kelas, organisasi maupun ekstrakulikuler. Dengan mengikut sertakan diri dalam kegiatan-kegiatan tersebut, kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan kita dalam memimpin. Kita akan dapat mempersiapkan diri dan menyusun rencana untuk berkontribusi lebih jauh dalam kemajuan bangsa ini di masa yang akan datang. Kita akan menjadi sosok yang visioner. Maka kita akan mudah mencari tahu kemana kita akan melangkah setelah ini, akan menjadi apakah kita pada masa yang akan datang, serta akan dalam bentuk apakah kita berkontribusi bagi negeri.

  Karena menjadi pemimpin sangatlah sulit, maka tidak sembarang orang bisa menjadi pemimpin. Seorang pemimpin haruslah visioner, memiliki ambisi, memiliki mental yang kuat, peka terhadap situasi, mampu mengayomi bawahannya, berkemampuan verbal yang baik serta yang terpenting, bertanggung jawab. Sulitnya bukan hanya sebatas pada menjalankan tugas dan program kerja, namun juga bagaimana membimbing bawahan serta mengkondisikan organisasi/lembaga agar tetap berjalan kondusif.
Lalu apa maksud kutipan kata-kata Pak Harto diatas?
Moto militer Pak Harto mengatakan bahwa tidak ada prajurit yang buruk, yang ada adalah pemimpin yang buruk. Hal lain yang dapat menjadi alasan mengapa menjadi pemimpin sulit adalah karena seorang pemimpin harus berjiwa besar. Seperti moto militer Pak Harto, seorang pemimpin harus siap menanggung kesalahan apabila ada bawahannya yang melakukan kesalahan. Sekalipun ia sama sekali tidak ikut campur dan tidak tahu-menahu. Mengapa harus demikian? Pemimpin merupakan pusat komando suatu organisasi/lembaga. Dalam prinsip managemen diterangkan, dimana salah satunya adalah kesatuan komando. Apakah kesatuan komando? Yaitu, segala kegiatan ataupun pekerjaan yang akan dilakukan oleh seseorang harus berdasarkan perintah yang diberikan pemimpin. Agar pekerjaan masing-masing orang tidak berantakan sehingga dapat mencapai tujuan organisasi/lembaga yang dikehendaki, maka semua kegiatan dan pekerjaan hanya akan dan harus bepusat dapa satu perintah, yaitu perintah pemimpin. Maka apabila terdapat kesalahan yang dilakukan oleh seorang bawahan maka pemimpin berhak disalahkan. Karena si bawahan tersebut hanya menerima satu perintah yang merupakan perintah dari si pemimpin. Jadi, mungkin terdapat kesalah-pahaman antar bawahan dan pemimpin ketika perintah diberikan atau mungkin si pemimpin kurang jelas membeberkan perintahnya sehingga menyebabkan si bawahan melakukan kesalahan.

   Mungkin diantara yang lain, menanggung kesalahan bawahan merupakan yang tersulit untuk dilakukan oleh seorang pemimpin. Karena pada dasarnya manusia cenderung menyalahkan orang lain, bahkan walaupun kesalahan tersebut terletak pada dirinya sendiri. Manusia cenderung berintrospeksi di kemudian hari. Maka hanya yang mampu menahan gengsi dan sifat dasar tersebut lah yang akan mumpuni menjadi seorang pemimpin yang berkapabilitas tinggi.

######

   Tidak semua orang mampu menjadi pemimpin. Tidak dapat disangkal, Semua orang pasti menginginkan kekuasaan dan penghormatan dari orang  lain terhadap dirinya. Tapi sayangnya, menjadi seorang pemimpin, urusannya tidak akan sedangkal itu. Urusan dan tugas pemimpin akan sangat banyak dan luas cakupannya. Maka, sangatlah dibutuhkan pemimpin yang mampu menjalankan urusan dan tugas yang banyak dan luasnya sampai mampu membuat putih rambut dengan mengkondisikan bawahan serta organisasi/lembaga yang dipimpinnya agar tetap kondusif secara bersamaan namun tetap seimbang. Serta satu kemampuan yang tidak kalah penting yang harus dimiliki pemimpin; kemampuan memisahkan antara urusan dan permasalahan pribadi dengan tugas dan kewajiban sebagai pemimpin.

  Semua orang berhak menjadi pemimpin. Tuhan pun menakdirkan begitu. Namun tidak semuanya berkemampuan untuk itu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengasah kemampuan agar dapat menjadi pemimpin yang baik. Setidaknya bagi diri sendiri. Seperti dengan mengikuti organisasi atau kegiatan-kegiatan tertentu. Paling tidak disana kita belajar berkomunikasi dengan orang lain dan bertanggung jawab terhadap tugas dan amanah yang kita miliki.

    Kalau menjadi pemimpin bagi diri sendiri saja sudah tidak mampu, lalu bagaimana jika kita dipercaya untuk menjadi pemimpin sebuah organisasi/lembaga yang tanggung jawabnya mencakup hal yang lebih luas? (Ai)

Sabtu, 29 September 2012

Public Speaker Harus Bisa Gila!

JAKARTA - Apa sesungguhnya yang harus dimiliki oleh seorang public speaker? Apakah harus cantik, menarik, atau berwawasan luas? Ternyata, modal utama menjadi seorang public speaker adalah mampu tampil gila.

Demikian disampaikan oleh penyiar radio sekaligus Program Director Elfara FM Evan Calisto dalam seminar Super Speaker: One Day To Make You More Than An Ordinary Public Speaker besutan Universitas Brawijaya (UB), Malang. Menurut Evan, konsep gila yang ditekankan sebagai seorangpublic speaker harus unik dan mampu menciptakan ide-ide baru yang mempunyai nilai jual. "Setiap penyiar itu harus punya keunikan sendiri-sendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dengan kekurangan yang dimiliki, misalnya dia mampu membuat orang jadi berpikir..wah gokil nih," kata Evan, seperti dilansir dari laman UB, Selasa (19/6/2012).

Sementara itu, pembicara lain, yakni seorang pengisi suara, Tio Duanov menyebutkan, syarat utama menjadi seorang public speaker, lanjutnya, harus mempunyai passion atau hasrat untuk menjadi seorang public speaker. "Modal utama yang harus dimiliki seorang public speaker adalah passion. Seseorang yang mempunyai passion sebagai penyiar, maka ketika dia sudah tidak bekerja lagi di bidang broadcast, suatu saat dia pasti akan merindukan masa-masa itu. Bahkan tidak dibayar sekalipun," kata Tio.

Namun, Tio mengaku, berwawasan luas juga menjadi hal penting yang wajib dimiliki seorang superspeaker. "Pengetahuan yang luas akan membuat audiences atau pendengar tidak hanya terhibur namun juga mendapatkan informasi lebih banyak," tuturnya.

Dia menyebut, ada beberapa tips bagaimana agar bisa berbicara dengan baik dan percaya diri. "Pertama melakukan kontak mata ketika berbicara dan bangga terhadap diri sendiri. Kedua, tidak perlu takut dan berbicara lantang, serta tidak terbebani dengan diri sendiri," tukasnya.

Dosen FISIP UB Yuyun Riani menambahkan, seorang public speaker merupakan pusat atau titik perhatian khalayak. Sehingga ketika dia berbicara mampu mengeluarkan energi karena dari setiap perkataan yang dilontarkan terkandung sebuah spirit atau semangat.(mrg)(rhs)


4 Tipe Kepribadian Manusia

Kali ini kita akan mengupas tentang 4 tipe kepribadian manusia. Sadarkah kita bahwa setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda? ini lah 4 tipe kepribadian manusia :

1. Tipe Koleris
Dalam kehidupannya, tipe koleris senang sekali mengerjakan perkerjaan dengan cara nya sendiri hingga tuntas. Walaupun ada manualnya, tipe ini tetap pada pendiriannya mengerjakan dengan cara nya sendiri. Koleris merupakan sosok yang suka mengatur orang lain namun tidak suka di paksa-paksa dalam melakukan sesuatu.

2.Tipe Sanguin
Seorang sanguin merupakan sosok yang selalu mencari cara yang menyenagkan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Apabila pekerjaan yang ia lakukan sangat menyenangkan seorang sanguin bisa tidak ingat waktu. kekurangan dari tipe sanguin ini adalah suka menunda nunda perkerjaan bahkan kerap melupakan perkerjaan yang telah dilakukannya. Bekerja tanpa rencana dan sering meremehkan pekerjaan yang ia lakukan. Apabila di keramaian sosok ini kerap muncul lebih dominan atau paling menonjol sehingga menarik perhatian.

3. Tipe Melankolis
Seseorang yang memiliki tipe melankolis cenderung senang dengan kerapian dan sistematis. Bila ada manualnya, maka ia melakukan pekerjaan mengikuti 100% benar. Seorang melankolis bekerja sangat tekun dan serius, apabila ada seorang bawahan yang melenceng atau tidak melakukan sesuatu yang dikehendakinya maka dia akan muram sepanjang hari. Seorang melankolis sangat mudah tersentuh perasaannya.

4. Tipe Plegmatis
Plegmatis merupakan tipe kepribadian yang dimiliki oleh orang yang cenderung hampir tidak pernah marah. Seorang plegmatis menyenangkan bagi semua orang. Ia tidak suka menonjol di keramaian. Selalu menerima pendapat orang lain walaupun terkadang pendapat tersebut belum tentu dikerjakannya. Namun seorang plegmatis seperti tidak memiliki ambisi terkesan sangat santai dalam menjalani hidupnya. Dalam melakukan pekerjaan seorang plegmatis memilih jalan yang paling mudah. Terkadang melalui jalan pintas.

Namun, dari ke 4 tipe yang dijelaskan diatas bukan berarti kita hanya memiliki 1 dari ke 4 tipe kepribadian ini. Pada dasarnya manusia memiliki 4 tipe kepribadian ini, namun persentase dari masing-masing kepribadian ini berbeda. So, tipe kepribadian yang mana yang paling menonjol dalam diri Anda?

Jumat, 28 September 2012

Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Dari penelitian yang dilakukan Fiedler yang dikutip oleh Prasetyo (2006) ditemukan bahwa kinerja kepemimpinan sangat tergantung pada organisasi maupun gaya kepemimpinan (p. 27). Apa yang bisa dikatakan adalah bahwa pemimpin bisa efektif ke dalam situasi tertentu dan tidak efektif pada situasi yang lain. Usaha untuk meningkatkan efektifitas organisasi atau kelompok harus dimulai dari belajar, tidak hanya bagaimana melatih pemimpin secara efektif, tetapi juga membangun lingkungan organisasi dimana seorang pemimpin bisa bekerja dengan baik.

Tipe Dan Gaya Kepemimpinan Organisasi

Lebih lanjut menurut Prasetyo (p.28), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Selain itu menurut Flippo (1987), gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (p. 394).

Menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan; gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p. 406)

Gaya Kepemimpinan Autokratis
Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p. 61).

Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460).

Lebih lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp. 196-198):
1. Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
2. Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.

Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (p. 304):
1. Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
2. Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
3. Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
4. Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya

Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif
Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61).

Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadi motivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203).

Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987, pp. 196-198) :
1. Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
2. Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok. 

Lebih lanjut ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304) :
1. Lebih memperhatikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Menekankan dua hal yaitu bawahan dan tugas.
3. Pemimpin adalah obyektif atau fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan semangat tanpa melakukan banyak pekerjaan.

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire (Kendali Bebas)
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya paling sesuai (Robbins dan Coulter, 2002, p. 460).

Menurut Sukanto (1987) ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (pp.196-198) :
1. Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pemimpin.
2. Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pemimpin yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
4. Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota atau pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian.

Ciri-ciri gaya kepemimpinan kendali bebas (Handoko dan Reksohadiprodjo, 1997, p. 304):
1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri.
2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum.
3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.

Tipe Dan Gaya Kepemimpinan Organisasi


Mengapa si Cerewet suka berteman dengan si Pendiam?

California, Orang bisa berteman dengan siapa saja. Orang yang memiliki sifat cerewet dan terbuka (ekstrovert) misalnya suka berteman dengan orang pendiam dan pemalu (introvert). Mengapa si cerewet suka berteman dengan si pendiam?

Orang dengan kepribadian ekstrovert didefinisikan sebagai orang yang gampang bersosialisasi, ramah, aktif, tegas, energik, antusias, terbuka, impulsif, emosional, ekspresif, bertindak sebelum berpikir dan berpengalaman yang luas.

Sedangkan orang introvert didefinisikan sebagai pemalu, tidak mudah bersosialisasi, pendiam, tertutup, tenang, bijaksana, mudah konsentrasi, biasanya tidak memiliki banyak teman dan mengalami kesulitan dalam membuat hubungan baru.

Yang mengherankan, kebanyakan orang ekstrovert justru suka berteman dengan orang yang memiliki sifat berkebalikan denganya, yaitu introvert. Dan sebuah studi telah menemukan jawaban untuk hal tersebut.

Peneliti dari University of California, San Diego, menemukan bahwa orang yang menjalin sebuah pertemanan bisa terkait dengan gen tertentu. Keterkaitan gen ini memberikan penjelasan ilmiah tentang adanya suatu ikatan tertentu di antara teman.

Hasil studi menunjukkan bahwa orang yang membawa versi gen yang disebut CYP2A6 (terkait dengan kepribadian terbuka atau ekstrovert) cenderung berteman dengan orang yang tidak membawa gen tersebut alias introvert.

"Inilah yang membuat orang menjadi heterophily atau menyukai hal yang berbeda dengannya," jelas James Fowler, profesor genetika medis dan ilmu politik di University of California, San Diego, dilansir MSNBC, Rabu (19/1/2011).

Selain menyukai hal yang bertolak belakang, versi gen lain justru membuat orang menyukai hal yang sama dengannya (homophily). Ini ditunjukkan dengan penanda genetik tertentu yang disebut DRD2 (reseptor dopamin yang berhubungan dengan alkoholisme).

Orang dengan DRD2-positif cenderung berteman dengan orang lain dengan DRD2-positif. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki penanda genetik tersebut cenderung berteman dengan orang-orang yang juga memiliki DRD2-negatif.

Fowler percaya bahwa studi yang sedang berlangsung ini akan menunjukkan adanya biomekanisme yang berbeda, seperti indra penciuman yang mungkin juga ikut bermain dalam membentuk persahabatan.

Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal U.S. National Academy of Sciences, pada Senin kemarin.  
(mer/ir


Kamis, 06 September 2012

7 Prinsip Sukses menjadi Pemimpin


Menjadi pemimpin memang tak mudah. Karena itu, hanya sedikit orang yang mencapai puncak dan bisa terus dikenang hingga kini. Sebenarnya, faktor apa saja yang dimiliki para pemimpin puncak hingga bisa jadi "legenda"?

Kita semua sebenarnya tercipta sebagai pemimpin. Minimal, memimpin diri kita masing-masing. Namun sayangnya, memimpin diri sendiri pun, masih sering mengalami kendala. Mulai dari membiarkan pikiran negatif muncul, memelihara sikap miskin mental, dan berbagai hal kurang baik lainnya. Padahal, dengan mengubah cara pandang saja, berpikiran selalu positif, mengembangkan kekayaan mental, akan mampu menjadikan kita sebagai pemimpin yang mumpuni.
Jika memimpin diri sendiri berhasil kita lampaui, maka menjadi pemimpin dalam arti sebenarnya juga mengandung tantangan yang tak kalah hebatnya. Hanya mereka yang mampu, mau, dan bersedia terus maju, yang akan jadi pemimpin hebat di bidangnya. Dan, sebenarnya, kita pun bisa mencapainya. Bagaimana caranya? Berikut tujuh kriteria penting yang harus dimiliki seseorang agar jadi pemimpin unggulan, yang disarikan dari Paul B. Thornton yang menulis buku Leadership: Best Advice I Ever Got.

1. Pemimpin mampu menjadikan segalanya nyata. Seorang pemimpin haruslah memiliki semangat dan kemauan keras untuk mewujudkan keinginannya menjadi nyata. Untuk itu, pemimpin pasti memiliki sikap seorang do-ers alias mengutamakan action.
John Baldoni, pendiri Baldoni Consulting LLC, mendapat nasihat agar menjadi orang yang tekun dari ayahnya. Sementara, sang ibu mengajarkan untuk tidak melupakan kasih sayang. Karena itu, pemimpin yang baik selain berusaha mewujudkan ambisi, juga tidak melupakan para pendukungnya.

2. Pemimpin mendengarkan dulu, baru memimpin. Steven Covey pernah menyebut, Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut. Ini berarti, kita sebenarnya diperintahkan untuk lebih banyak mendengar daripada berkata-kata.
Cordia Harrington, Presiden dan CEO dari Tennessee Bun Company menyebutkan, sebagai pemimpin agar mengutamakan untuk memahami lebih dulu, dibanding keinginan untuk dipahami.

3. Pemimpin menjawab pertanyaan dengan jelas dan terarah. Ada tiga pertanyaan mendasar yang biasanya ditanyakan anak buah: Ke mana kita akan mengarah? Bagaimana kita mencapainya? Apa peran saya?
Menurut Kevin Nolan, President & Chief Executive Officer dari Affinity Health Systems, Inc, kemampuan menjawab dengan jelas dan terarah dari ketiga pertanyaan tersebut akan jadi indikator sukses tidaknya seorang pemimpin.

4. Pemimpin menguasai visinya sehingga mampu bekerja di mana dan kapan saja di segala kondisi. Debbe Kennedy, President, CEO dan pendiri Global Dialogue Center and Leadership Solutions Companies, menyebutkan bahwa dunia terus berubah. Maka, seorang pemimpin harus menguasai perubahan dengan mengetahui secara pasti tujuannya.
Untuk itu, seorang pemimpin harus membekali diri dengan beberapa hal, yakni: kemampuan mewujudkan ide-ide, membangun rencana yang terarah, pandai mengeksekusi, berorientasi hasil terbaik di setiap waktu.

5. Pemimpin selalu penuh keingintahuan. Hal ini akan mendorong dirinya menjadi orang yang selalu haus akan informasi terbaru dan terus melakukan pengembangan berkelanjutan.
Menurut Mary Jean Thornton, mantan CIO (Chief Information Officer) dari The Travelers, semua perkembangan didasari oleh kemajuan berpikir. Karena itu, di perusahaannya, ia selalu membiasakan diri dan anak buahnya untuk selalu berpikir kreatif dan menantang untuk membangun masa depan.

6. Pemimpin selalu mendengar dari dua sisi. Seperti yang sudah disebutkan, kemampuan mendengar dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Namun, tak cukup hanya jadi pendengar. Informasi yang didapat harus meliputi semua sisi. Karena itu, seorang pemimpin andal tak lantas percaya begitu saja dengan penuturan satu sisi. Ia harus mampu menggali dan "mendengar" dari sisi lain sehingga bisa melakukan tindakan yang objektif.
Brian P. Lees, senator dari negara bagian Massachusetts, AS menyebutkan pentingnya untuk bergaul dengan semua kalangan. Mulai dari profesor sampai anak-anak sekolah, dari pemimpin lain hingga rakyat biasa.

7. Pemimpin pasti selalu memiliki persiapan, persiapan, dan persiapan. Ada satu pepatah mengatakan, jika Anda gagal membuat rencana, maka Anda sedang merencanakan untuk gagal. Ini mengandung makna, bahwa persiapan menyeluruh, dimulai dari rencana yang matang dan tindakan yang terarah, akan jadi indikator pertama tentang sukses tidaknya kepemimpinan kita.
Tak heran, jika ada idiom, persiapan adalah ilmu untuk meraih kemenangan. Untuk itu, mutlak kiranya seseorang pemimpin menyiapkan segala hal-termasuk dengan rencana cadangan-agar mampu mencapai sukses yang didambakannya.


Masih Santap Makanan dari Wadah Styrofoam?

      Sudah banyak tulisan, himbauan dan kampanye anti penggunaan styrofoam, namun gaungnya tak seluas penggunaan produk yang berbahan dasar styrene itu. Padahal, seperti disebutkan dalam berbagai laporan, styrene merupakan bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan (tercatat gejala-gejala dari yang ringan seperti iritasi kulit sampai gangguan syaraf, sakit kepala, dan depresi akibat styrene). Dalam hal penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan, ditemukan bahwa bahan yang juga sering disebut "gabus" itu dapat melepaskan zat kimia berbahaya ke arah makanan yang diwadahinya--apalagi kalau dipanaskan, seperti saat di dalam microwave.
      Ancaman kesehatan dari wadah styrofoam bahkan telah mendorong otoritas sekolah di distrik Los Angeles, Amerika Serikat, mengeluarkan larangan penggunaan wadah styrofoam di kantin sekolah.
Adalah dua setengah tahun lalu, saat para siswa program Environmental Studies Magnet di Sekolah Menengah Thomas Starr King, Silver Lake, ditugaskan membawa-bawa sampah mereka sendiri selama sepekan (ya, membawa-bawa sampah selama sepekan!) Para siswa lantas menyadari betapa sebagian besar sampah mereka adalah wadah-wadah sekali pakai, yang sebagian besar berbahan styrofoam. Kunjungan ke fasilitas daur ulang setelah itu membuat para siswa sadar bahwa wadah-wadah itu tidak didaur ulang. Pendaur ulang menolak styrofoam yang tidak bersih.
      Para siswa lalu menghitung jumlah wadah styrofoam yang mereka gunakan saat makan siang selama satu hari, dan mereka mendapati patung "Monster Styrofoam" setinggi 9 meter, berasal dari sekitar 1500 nampan styrofoam yang digunakan dalam sehari. Kenyataan itu cukup membuat shock para siswa, mendorong mereka menulis surat pada pejabat distrik dan anggota dewan sekolah, agar styrofoam dilarang penggunaannya di 900 sekolah di distrik tersebut. Himbauan para siswa ini mendapat dukungan penuh dari para orangtua, pemuka dan anggota masyarakat.
      Pejabat Dinas Pendidikan Los Angeles Dr. John Deasy menyatakan bangga dengan inisiatif para siswa ini, menekankan bahwa jiwa kepeloporan tidak hanya datang dari masyarakat dewasa, namun juga dari kalangan muda. Deasy juga menantang distrik lain untuk melakukan hal serupa yang mereka lakukan. Di sisi lain, sebuah rancangan undang-undang mulai diajukan untuk pelarangan penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan di seluruh negara bagian California.
      Saat ini, Styrofoam di sekolah-sekolah distrik tersebut digantikan dengan wadah kertas yang dapat terurai, juga nampan serat mikro, namun target siswa Sekolah Menengah King adalah penggunaan wadah yang dapat digunakan kembali. Problemnya, sekolah itu belum punya alat pencuci piring yang dapat membersihkan dan mensterilkan wadah-wadah yang selesai dipakai. Sementara menunggu alat pencuci piring tersedia, saat ini siswa sekolah tersebut tengah membuat proyek tentang penanganan sisa makanan di sekolah.
Aktivitas lingkungan yang dilakukan para siswa Sekolah Menengah King sungguh merupakan contoh nyata warga masyarakat yang menggunakan kekuatan dan kekuasaan mereka untuk melakukan perubahan. Nah, mampukah kita menirunya, menerapkannya di Indonesia? Mungkin ada yang ingin mendorong teman-temannya di sekolah melakukan hal serupa? ^___^ [Mizan.com]



sumber: http://annida-online.com/artikel-5948-masih-santap-makanan-dari-wadah-styrofoam.html

Kamis, 16 Agustus 2012

Dirgahayu Sepele tapi Beda Makna

Berikut ini akan dilampirkan artikel mengenai makna kata 'Dirgahayu' yang bersumber dari disini. Tapi, artikel ini tuh sebenernya udah diposting tanggal 17 Agustus 2011. Bukan kapan diposting nya sih yang penting, yang terpenting itu apa yang dibahas. yuuuukkkkk langsung aja cekidot!!!
Masa-masa puncak peringatan HUT ke-66 RI sudah membahana di seluruh penjuru tanah air. Kampung-kampung bertaburan bendera Merah Putih dan umbul-umbul warna-warni. Spanduk dengan berbagai slogan dan semboyan bertengger meriah di gapura masuk kampung. Nasionalisme kita yang selama ini terbang, terapung-apung, dan tenggelam akibat berbagai kesibukan tiba-tiba tersentil oleh “atmosfer” dan aroma perayaan yang begitu ramai dan meriah. Dengan tiba-tiba kita ingat Soekarno-Hatta, Jenderal Soedirman, Diponegoro,Antasari, atau sederet nama-nama pahlawan yang lain.
Terlepas dari munculnya sikap nasionalisme yang datang secara “tiba-tiba” itu, ada kelatahan sikap dalam penulisan spanduk yang bisa menimbulkan salah tafsir akibat penalaran yang salah. Lihatlah contoh berikut ini!
Dirgahayu Kemerdekaan RI Ke-62
Jika dicermati, ada logika yang rancu dalam slogan tersebut. Pertama, penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan”. MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia, dirgahayu mengandung arti berumur panjang (biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memeringati hari jadinya). Beranjak dari arti leksikal ini, maka penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan” jelas tidak tepat. Bukankah yang diberi ucapan “panjang umur” itu Indonesia, bukan pada “kemerdekaan”-nya? Yang benar mestinya “Dirgahayu Indonesia” atau “Dirgahayu Republik Indonesia” yang berarti “Panjang Umur Indonesia” atau “Panjang Umur Republik Indonesia”.
Kekeliruan kedua adalah penggunaan “RI” yang diikuti dengan kata bilangan (numeralia) tingkat “ke-66″. Logikanya: Indonesia atau RI itu hanya satu. Jadi, tidak ada RI ke-2, ke-3, atau ke-62. Jika ingin menggunakan kata bilangan tingkat untuk menunjukkan usia kemerdekaan RI, ucapan yang benar adalah “Selamat HUT ke-66 RI”. Jadi, yang ke-66 itu adalah hari ulang tahunnya, bukan “Indonesia” atau “RI”-nya.
Yang sering luput dari perhatian kita juga adalah masalah penulisan kata bilangan. Dalam kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dijelaskan bahwa penulisan kata bilangan tingkat yang menggunakan angka Arab harus diawali dengan awalan ke- diikuti tanda hubung, sedangkan jika menggunakan angka romawi tidak perlu menggunakan awalan ke-. Jadi, penulisan yang benar: “Selamat HUT ke-66 RI” atau “Selamat HUT LXVI RI”. Persoalannya sekarang, kita mau pilih yang mana?

Dirgahayu Republik Indonesia

(sumber: disini)

Tepat 67 tahun yang lalu pada hari Jum'at (17/08) pukul 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta Pusat, Ir. Soekarno yang didampingin oleh Moh. Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Yang kemudian disusul dengan pidato singkat tanpa teks oleh Soekarno  dan Pengibaran bendera Merah Putih. Pada hari itu pula, Lagu Indonesia Raya pertama kali dikumandangkan. Namun tidak seperti upacara yang biasa kita ikuti, lagu Indonesia Raya dinyanyikan setelah bendera Merah Putih dikibarkan.

Penampakan naskah asli Proklamasi

Sudah 67 tahun Indonesia memproklamirkan diri sebagai negara merdeka, selama 67 tahun ini, sudahkah kita berkontribusi untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia? 
Indonesia tidak butuh koruptor..
Indonesia tidak butuh Pemimpin yang hanya haus kekuasaan..
Indonesia tidak butuh terlalu banyak komentator..
Indonesia tidak butuh janji..
Indonesia tidak butuh provokator..
Indonesia sudah cukup kehilangan banyak sumber daya..
Indonesia sudah cukup kehilangan hutan hektar demi hektar karena terbakar..
Indonesia sudah cukup lama duduk sebagai penonton..
Indonesia sudah cukup kehilangan satu demi satu budaya peninggalan leluhur..
Indonesia sudah cukup kehilangan satu demi satu pulau..
Indonesia sudah cukup sering dicaci-maki..
Indonesia hampir kehilangan jati dirinya..

Indonesia butuh bukti, Indonesia butuh Aksi!!

Mulai saat ini, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal kecil, 
Mari kita berkontribusi untuk memperbaiki Indonesia, berkontribusi untuk mengembalikan Indonesia pada masa kejayaannya..
Tidak harus menjadi Presiden atau Menteri, dengan berdedikasi di bidang yang kita seriusi, sebenarnya kita sedang berkontribusi demi Indonesia yang lebih baik dan demi kejayaan Indonesia. Kita realisasikan ucapan kita untuk memperbaiki Indonesia dengan berkarya dan menjadi yang terbaik di bidang masing-masing.
Pelajar dengan rajin belajar dan menambah ilmu, Guru dengan berbagi ilmu kepada murid-muridnya, Dokter dengan mengobati dan menyembuhkan pasiennya, Penulis dengan menghasilkan karya tulis yang baik dan bermanfaat, dan masih banyak lagi. 
Jangan sampai ada lagi pulau kita yang dijadikan hak milik oleh negara lain, jangan lagi ada budaya kita yang diakui negara lain, jangan ada lagi Tenaga Kerja kita yang diperlakukan semena-mena, Jangan sampai ada lagi tangan-tangan jahil yang sesuka hati menggunduli hutan kita, dan Jangan sampai ada lagi Timor Timur yang lain..
Dimulai dari hari ini, Mari kita berkontribusi! 
~DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA~