Pages

Rabu, 30 Mei 2012

Tinggalkan Kebiasaan Telat


Telat, jam molor atau jam karet sepertinya sudah menjadi budaya di negara kita. Tapi tahukah Sobat kalau telat bisa mengurangi produktivitas kita. Bagaimana tidak, telat 15 menit saja, berarti waktu belajar (kalau masih sekolah) dan waktu kerja (kalau sudah kerja) otomatis juga terpotong.
Buat kamu yang pengen banget berubah. Pengen jadi seorang yang tepat waktu? Nggak mau mainan yang memacu adrenalin lagi? Nih dia tips mengatur waktu yang jitu punya deh (kalau diterapin):
 Tapiii, sebelumnya kita perlu tau dulu, apa sih yang menyebabkan kita suka telat dan membuang-buang waktu?
 Hidup yang Nggak Teratur, Nggak Rapi, Nggak Bersih dan Nggak Terjadwal!
 Percaya nggak? Coba deh perhatiin… Karena nggka punya jadwal dan perencanaan yang bagus, kita sering menganggap enteng sesuatu. Karena nggak rapi, kita terbiasa buat “sibuk nggak menentu” waktu mau pergi kemana.
 Tips untuk mengatur waktunya udah kita dapat sebenarnya dalam kalimat besar di atas. Hehe. Walau gitu, yuk kita telusuri lebih lanjut lagi dan lebih panjang lagi!
 1. Buat Jadwal
 Kesannya gimana gitu yah. Rada-rada males. Aneh aja. Tapi, bagus banget! Apalagi buat kamu yang suka lupa. Nggak harus dituangkan dalam tulisan, paling nggak rencanain di dalam pikiran kamu sendiri – apa-apa saja sih yang bakal aku lakuin.
 Namun, alternatif berikut berharga banget jadi sarana pengingat jadwal kamu:
 Kalender hape: Buat pengingat hal-hal penting yang bakal kamu lakuin besok atau beberapa hari mendatang. Ingat! Buat alarm/pengingatnya sekitar 1 jam sebelum jam kegiatanmu itu.
 Kalender: Entah kalender dinding atau kalender meja, coretin aja dengan kegiatan-kegiatan yang bakal kamu lakuin.
 Buku catatan kecil: Kamu bisa catat PR kamu hari ini, bisa catat kegiatan yang bakal kamu lakukan besok, terus mana yang udah dikerjain tinggal ditandai deh.
 2. Rajin-rajin Lihat Jadwal
 Haha. Untuk apa ada jadwal kalau lupa juga dilihat!
 3. Perkara Besar Baru Perkara Kecil
 Kalo kamu pernah dengar gini: perkara kecil dulu baru perkara besar. Nah, dalam mengatur waktu, kalimat itu nggak cocok! Malah sebaliknya, kita harus ngedahuluin kegiatan-kegiatan terpenting dulu!
 Keseringannya remaja senang banget ngelakuin sesuatu yang menjadi kesukaan kita terlebih dahulu. Yang kasihannya, kesukaan kita itu nggak terlalu penting! Misal nih, kita lebih memilih nonton teve dulu, baru setelah itu ngerjain pe-er. Atau main-main dulu, baru dah ngerjain tugas-tugas rumah.
 Bukan dilarang untuk ngelakuin apa yang kita sukai. Tetapi, faktanya kalo kita ngedahului aktivitas-aktivitas terpenting dulu, ntar pas ngerjain sesuatu yang kita sukai, rasanya lega banget, kayak punya banyak waktu!
4. Biasakan Hidup Rapi, Bersih dan Teratur!
 Tahu ngga yang sering banget menyebabkan kita telat atau terlambat? Berbalik dengan yang disebutkan di poin ini, kita sering banget semrawutan. Coba deh ingat-ingat lagi, ketika kita mau pergi, mana udah kepepet, eh ntah itu kunci motor, dompet, tas, kaos kaki dan bahkan sepatu nggak tau letaknya di mana. Terpaksa deh nyari lagi.
 5. Terapin!
 Yang paling penting adalah penerapannya! Mulai dari matuhin jadwal, tetapin prioritas sampai hidup bersih, rapi dan teratur. Eits, jangan ada hari pengecualian lho… Ntar bakal kambuh lagi.
 Intinya, silahkan diserapin bagus-bagus tulisan besar yang di atas itu. Setelah itu, lakukan kebalikannya yaitu poin-poin yang sudah dijabarin ini
 Mari kita contoh bangsa Jepang. Jepang adalah salah satu dari segelintir negara Asia yang sanggup menyaingi Amerika dan Eropa, baik dari segi ekonomi, pendidikan, budaya dll. Mengapa? Salah satu alasannya karena masyarakat Jepang sangat menghargai waktu dan kesempatan. Dalam bekerja, belajar, hingga menghadiri pertemuan, mereka senantiasa tepat waktu. Tepat waktu untuk mulai dan tepat waktu pula untuk berakhir. Mereka akan datang sebelum acara dimulai, dan tidak akan beranjak sebelum acara benar-benar berakhir. Waktu yang ada digunakan seefektif mungkin. (Sangat berkebalikan dengan orang Indonesia, yang datangnya telat namun justru berlomba ingin pulang duluan). Dengan memelihara budaya tepat waktu, orang Jepang jadi lebih produktif bekerja dan meraih banyak kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar