Pages

Minggu, 06 November 2011

Analisis Search Usability pada Web DPR

Analisis
Pertama kita bahas tentang kotak pencarian. Selain kata “pencarian” yang terletak pada text box, tidak ada sebuah tanda yang mengisyaratkan bahwa itu adalah navigasi pencarian. User yang kurang mengenali kotak pencarian, tentu akan sedikit kebingungan. Terlebih lagi, bila kita klik text box tersebut, maka kata “pencarian” otomatis hilang. Namun bila kita tetap berada di halaman yang sama dan tidak jadi melakukan pencarian, maka kata “pencarian” akan hilang, dan baru muncul setelah kita merefresh atau mereload halaman tersebut. Seperti yang sebelumnya diungkapkan, ini akan menyulitkan user yang tidak terbiasa dengan pencarian sehingga tidak tahu bahwa maksud dari navigasi tersebit adalah untuk mencari sesuatu.
Meski dengan kekurangan tersebut, yang tidak menyantumkan maksud navigasi yang tidak bisa hilang, kelebihan navigasi searching pada web ini adalah menggunkan buttom bukan link untuk melakukan pencarian. Karena seperti yang diungkap Jakob Nielsen (1997), pencarian ditampilkan sebagai sebuah kotak, bukan link. Namun masih timbul kebingungan karena tombol tersebut hanya berisikan “>>”. Bagi user yang baru, dengan hilangnya kata “pencarian” dan tombol bertuliskan “>>” tentu agak membingungkan. Sebagai saran, mungkin tombol tersebut bias bertuliskan “cari”. Tombol dengan kata “cari” muncul sebagai navigasi baru bila kita sudah melakukan pencarian sebelumnya. Ditambah dengan memilih sumber pencarian, hal ini bias menjadi nilai tambah bagi sebuah situs.
Selain itu, kekonsistenan desain, khususnya dalam peletakan kotak pencarian, cukup baik. Bila kita ubah ke halaman lain, posisi atau letak kotak pencarian berada di tempat yang sama. Ini salah satu hal yang cukup baik, karena akan mempermudah user. User juga tidak akan dibuat merasa terlempar ke web site lain bila terlalu sering banyak berubahan, akibat ketidakkonsisitenan desain, ketika pindah halaman. Merujuk pada sebuah sumber, meletakkan kotak pencarian di kanan atas merupakan  keputusan yang tepat. Tetapi ukuran kotak pencarian dinilai terlalu kecil untuk mencari kata-kata yang cukup panjang. Namun hal itu memang karena tujuan web ini bukan sepenuhnya untuk melakukan pencarian.
Web DPR juga sudah baik dalam hal menandai kata yang dicari. Bila Google menandai dengan mencetak tebal kata pencarian, maka web anggota perwakilan rakyat ini membedakannya dengan memberi latar warna pada kata tersebut dan mencetak tebal di teks tulisan. Hal itu dapat dilihat dicontoh, semua kata ”korupsi” diberi latar berwarna hijau dan dicetak tebal. Selain itu, dikotak pencarian baru juga terdapat rekam kata yang sedang di cari, sehingga ini memudahkan user bila ingin menambahkan  kata pencarian.
Berbeda dengan google yang menyertakan kisaran jumlah halaman yang berhubungan dengan pencarian, web ini tidak menyertakan. Yang tertulis hanya jumlah halaman saja, navigasi pindah halaman juga hanya terletak di atas daftar pencarian yang ditemukan. Hal ini sedikit menyulitkan bila user sudah berada di halaman bawah dan ingin melanjutkan ke halaman pencarian berikutnya. Namun, hal tersebut di atasi dengan panjang halaman yang tidak terlalu panjang.
Namun sayang, dari tiga kriteria yang diajukan Nielsen, 2 syarat pencarian lainnya tidak dipenuhi oleh web ini. Yang pertama adalah, pencarian menyeluruh pada situs global. Bila kita lihat sumber pencarian, semuanya merujuk pada situs lokal, yaitu drp.go.id/…/. Ini menjadi sebuah kekurangan yang cukup fatal, karena berarti ada pembatasan sekup dalam pencarian tersebut, dan pencarian tidak bersifat menyeluruh. Yang ke dua adalah tidak ada penelusuran lanjutan bila ada kesalahan query. Google melengkapi hal ini pada pencariannya, sedangkan situs ini tidak ada pencarian lanjutan atau saran pencarian lainnya bila user tidak menemukan yang dicarinya.
Hal lain yang bisa menjadi nilai tambah adalah web ini membedakan sumber atau berkas pencarian. Bila yang terlihat gambar berkas koran, maka akan langsung di arahkan pada halaman yang dimaksud. Namun bila betipe pdf, maka akan di arahkan pada berkas pdf. Ini menjadi kekurangan juga, karena berkas tersebut bersifat online. Web ini juga sudah memfasilitasi perubahan warna terkait link yang telah dikunjungi oleh user. Yang awalnya berwarna hijau, akan berubah menjadi abu-abu bila sudah dikunjungi. Selain itu, hasil pencarian juga menyertakan isi yang dapat mempermudah user untuk mencari informasi yang dibuthkan. Jumlah baris yang ditampilkan sama seperti yang google tampilkan, yaitu dua baris. Meta informasi seperti tanggal artikel juga terlampir bila kita sudah memasuki link halaman pencarian.
Secara umum, web ini sudah baik untuk masalah searching usability. Karena sudah memenuhi criteria penting yang disyaratkan. Beberapa kekurangan diharapkan mampu menjadi saran agar lebih baik lagi.
Perbaikan
Sumber : http://dimulaidari0.blogspot.com/2011/10/serp-pada-web-dpr.html

Sumber referensi
[anonym]. 20 Search Usability Guidelines [internet]. Tersedia dari: http://www.userfocus.co.uk/resources/searchchecklist.html [diakses tanggal 24 Oktober 2011]
Nielsen,  J . 1997. Search and You May Find [internet]. Tersedia dari: http://www.useit.com/alertbox/9707b.html [diakses tanggal 23 Oktober 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar